susteran masih seperti doeloe
Gereja mengalami sedikit perubahan pada bagian depan
Gedung ini masih seperti ini sampai sekarang
gaya anak sekolahan di sejiham tahun 30an..., gimana sekarang....?
asrama suster tampak belakang
Hampir tak ada perubahan berarti, hanya
jalan dan listrik serta sedikit
pembangunan dari pemerintah daerah saat ini selebihnya milik para wiraswastawan
yang ingin mengais rejeki di daerah ini. Ada rasa kagum karena masih ada bangunan
tua yang masih terjaga tapi ada juga rasa kecewa karena sepertinya perhatian pemerintah kita saat ini setengah
hati untuk tempat ini, jika kita
mendengar cerita tentang sejiram dahulu aku lebih ingin hidup di tahun-tahun itu,
seandainya ada yang pernah tahu tentang sejarah pendidikan di kalimantan barat
atau lebih tepatnya di kabupaten kapuas hulu mereka pasti tak asing mendengar
nama sejiram sebab disinilah banyak orang mulai mengenal pendidikan, banyak
orang berdatangan ke tempat ini untuk belajar dan bersekolah. Kini setelah
hampir atau lebih dari satu abad sejiram seperti terlupakan dari sejarah, kini
orang lebih mengenal tempat ini seperti sesuatu yang berbanding terbalik dari
masyarakatnya yang dikenal religius dan terdidik, entah salah siapa....?
Walaupun demikian kita tak perlu berkecil
hati karena kita generasi baru dari sejarah ini, kita kan menciptakan sejarah
untuk tanah kita tercinta berbekal sejarah yang tak terbantahkan kita akan
mengembalikan keagungan bangunan-bangunan megah dan tanah peninggalan generasi
terdahulu, kita akan harumkan kembali nama para pendahulu kita yang dikenal sebagai
pribadi yang religius dan terdidik, percayalah sejiram tidak ditakdirkan untuk
mati, sejiram dilahirkan dan akan melahirkan untuk memberi kehidupan dan akan terus
hidup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar